Kisah Rima Melati Disuruh Mengganti Nama oleh Presiden Soekarno
TABLOIDBINTANG.COM - Rima Melati terjun ke dunia film ketika usianya menjelang 17 tahun. Film pertama yang dibintanginya adalah Juara Sepatu Roda yang dibuat pada 1956. Setelahnya, Riima tampil di Kasih Tak Sampai (1958), Serba Salah (1956), dan Amor dan Humor (1957).
Ketika berusia 20 tahun, Rima terpaksa kawin muda dan melahirkan anak pertamanya, Hardiyanto. Setelah menikah ia vakum main film dan menjadi ibu rumah tangga tulen. Ketika anak pertamanya berusia satu tahun, ia bercerai dari pria yang enggan ia sebut namanya. Saat itu ia baru saja kehilangan anak keduanya yang meningggal dalam kandungan dalam usia delapan bulan. Padahal ia sudah mempersiapkan sebuah nama, yaitu Rima Melati, kalau anak itu perempuan. Nama inilah yang akhirnya ia gunakan ketika Bung Karno (Presiden RI pertama-red) memintanya mengganti nama Leintje Tambajong, yang dinilai kebarat-baratan.
Setelah bercerai dengan suami pertama, Rima Melati aktif lagi di film, selain merambah dunia modelling. Tahun 1962, dunia tarik suara pun mulai digelutinya. Bersama Indriati Iskak, Gabby Mamboo, dan Baby Huwae, ia membentuk kwartet vokal Baby Dolls. Rima dan teman-temannya sering diminta Presiden Soekarno menyanyi di istana untuk acara kenegaraan. "Habis waktu itu memang enggak ada lagi kwartet perempuan yang cantik-cantik dan bisa nyanyi, makanya Bung Karno sering meminta kami menyanyi di istana, padahal suara kami waktu itu sangat pas-pasan," cerita Rima.
Pada 1972 Rima menikah untuk kedua kalinya dengan Herwindo, putra almarhum Hartini, salah satu istri Bung Karno. Usia perkawinan mereka tidak lama. Belum genap setahun usia Aditya, anak yang lahir dari perkawinan itu, Rima dan Herwindo bercerai. Pada 1973 ia bertemu Frans Tumbuan, lelaki yang kemudian dikenal sebagai cinta sejatinya.